Siswa level 1 baru saja selesai mempelajari Tematik tema 6 mengenai Lingkungan yang Sehat, Bersih dan Asri. Mereka belajar bagaimana caranya menjaga lingkungan, salah satunya dengan memanfaatkan kembali benda yang sudah tidak digunakan agar menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, kegiatan ini disebut dengan “daur ulang”.

Masih dalam suasana daring, siswa level 1 mempunyai kegiatan yang sangat seru pekan ini. Ustadzah mengajak anak-anak berkreasi dengan ayam. Sebelum dimulai, sebait lagu pun dinyanyikan untuk menyemangati para siswa. “Kuku kuku ruyuk begitulah bunyinya… Kakinya bertanduk hewan apa Namanya”. Ada apa dengan Ayam?... ternyata kegiatannya adalah membuat hiasan pensil dari bulu ayam. “Apabila kita mempunyai ayam sebagai hewan peliharaan maka bulunya yang rontok bisa kita manfaatkan menjadi berbagai hiasan. Kita juga bisa mendapatkan bulu ayam dari kemoceng yang sudah rusak.” ungkap ustadzah Septi Merliani,S.Pd., salah satu wali kelas yang sedang mengajar daring.

Melaui Google Meet, siswa dijelaskan cara membuatnya dan bahan serta alat apa saja yang perlu disiapkan untuk membuat karya tersebut. Bahan yang paling utama tentu bulu ayam yang sudah dibersihkan. Agar lebih indah terlebih dahulu bulu ayam diberi warna, kemudian pensil, lem, solasi, dan pita serta gunting. Jika sudah siap, maka dilanjutkan dengan langkah-langkah membuatnya: 1) Siapkan bulu ayam, pensil, lem, pita, dan gunting. 2)Berikan lem di sekeliling pensil bagian atas. 3)Tempelkan bulu ayam pada bagian yang sudah diberi lem. 4) Tempelkan pita agar rapi. 5) Dengan demikian pensil sudah dihias.

“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam memanfaatkan barang-barang bekas menjadi sesuatu yang berguna. Harapan kami selama pembelajaran daring ini siswa tetap berkreasi dan berprestasi,”ungkap ustadzah Siti Puji Yunianti, S.E. selaku Wakil Kepala Sekolah Level 1.

Setelah kegiatan selesai, para siswa pun dengan antusias mengirimkan hasil karyanya dengan mengirimkan foto ke grup kelas masing-masing. (Pudji Rahayu Ningsih)