Juli lalu, Hafizah ini pernah populer saat bersama 8 rekannya berhasil menghafal 30 Juz Alquran. Dia menjadi satu di antara yang disebut paling cepat menghafal dan jago bahasa Arab. Namun, kali ini namanya disebut-sebut berkat prestasinya yang lain. Yakni prestasi riset ilmiah, berkait raihan dua medali emas dalam Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI 2018) dan International Youth Science and Innovation Fair (IYSIF 2018).

Namanya Aisyah Qowlan Karima. Seorang siswi kelas 12 di SMA Boarding School Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto. Sebuah sekolah sekaligus pesantren yang terletak di Kebumen, Baturraden. Di sekolah ini, Aisyah merupakan peraih rangking 1 paralel. Lebih dari itu, putri ketiga dari pasangan Heri Sufriana dan Yulis Endarwati ini juga menguasai bahasa Arab dan bahasa Inggris. Tak ayal, banyak buku literatur asing yang sudah pernah dilahapnya. Sungguh skill bahasa yang sangat menunjang hobinya membaca.

Meskipun sangat populer, siswi cantik ini dikenal sebagai pribadi yang tenang, santun, dan murah senyum. Di sekolah, Aisyah Qowlan Karima sangat tekun dalam kegiatan penelitian. Dia selalu semangat melakukan penelitian meskipun harus menjalani kesibukan kegiatan sekolah dan asrama.

Baginya, aktif dalam penelitian sangat bermanfaat untuk melatih diri agar mampu memahami beragam persoalan di masyarakat. Dengan demikian, akan mampu menyumbangkan berbagai gagasan yang dapat membantu masyarakat.

Hasilnya, Aisyah berhasil mengangkat permasalahan kultur kearifan lokal dan ekonomi setelah dengan menganalisis karakter melalui komentar-komentar halayak di portal-portal berita online. Hasil risetnya bahkan mendapat penilaian bagus berkat orisinalitas gagasan, metode penelitian, dan tentu dari manfaat hasil penelitiannya yang bakal berguna bagi para pengelola media online, tertutama bagi lembaga-lembaga pendidikan negeri dan swasta untuk memahami persoalaan karakter masyarakat dan menemukan strategi untuk pendidikan karakter dengan cara yang lebih mutakhir. []