Purwokerto, 6-8 dan 11-12 Desember 2023 siswa kelas 8 SMP Al Irsyad Purwokerto mengadakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kita menyadari betul tengah perubahan global sehingga perlu dipikirkan penyediaan kegiatan yang dapat digunakan sebagai jembatan dalam membekali peserta didik menghadapi situasi tersebut melalui kegiatan ekonomi produktif berbasis teknologi. Dalam waktu yang bersamaan upaya pengembangan pendidikan karakter seperti kejujuran, kerja keras, tanggungjawab, disiplin, dan gotong royong juga perlu dilakukan secara sinergis melalui berbagai program pengembangan sekolah.

Salah satu bentuk program yang layak menjadi wadah untuk mendukung ekonomi digital sekaligus wadah pendidikan karakter adalah pendidikan kewirausahaan. Kewirausahaan adalah suatu usaha untuk menentukan, mengembangkan, kemudian menggabungkan inovasi, kesempatan, dan cara yang lebih baik agar memiliki nilai yang lebih dalam kehidupan. Berdasarkan hal tersebut, kami melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) level 8 dengan tema “Kewirausahaan” yang kami beri judul “Business Day”.

Business Day merupakan langkah inovatif yang dilakukan di SMP Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto sebagai wadah pengembangan jiwa kewirausahaan. Hal ini dilakukan dengan memberdayakan peserta didik agar mau terlibat aktif dalam produksi dan atau pemasaran produk secara online melalui aplikasi tertentu yang dipilih. Peserta didik nantinya dibekali kemampuan dasar kewirausahaan, membangun jejaring sosial, promosi, pemasaran produk, dan analisisnya.

Kegiatan P5 ini dilaksanakan 5 hari. Pada hari pertama, peserta didik didik mengikuti tahap pengenalan, mereka diajak untuk melakukan riset tentang kewirausahaan yang bisa dilakukan, merencanakan produk apa yang akan dijual, bagaimana pengemasan produk yang baik, dan juga belajar bagimana merancang iklan yang menarik. Pada hari kedua, peserta didik mengikuti tahap kontekstualisasi dengan melakukan kunjungan (survey pasar) dan UMKM di lingkungan dekat sekolah serta di daerah tempat tinggalnya masing-masing. Pada hari ketiga, mereka membuat video dan flyer iklan yang akan dibagikan ke media sosial yang mereka punya. Selama 3 hari mereka mengiklankan produk makanan dan minuman Nusantara yang akan mereka jual. Pada hari keempat, peserta didik mengadakan aksi nyata dengan menjual produknya di sekolah, dengan target pembeli adalah siswa SMP dan SMA Al Irsyad Purwokerto. Pada hari terakhir, peserta didik memasuki tahapan aksi dan refleksi. Pada tahap ini mereka membuat analisis laba dan rugi, serta mengevaluasi pelaksanaan business day yang sudah dilaksanaka. Selanjutnya mereka membuat laporan dan mempresentasikan di depan kelas. 

Keuntungan bukanlah tujuan akhir dari Business Day, namun dalam kerangka pendidikan kewirausahaan diharapkan tumbuh kesadaran dan semangat baru bahwa kejujuran, disiplin, tanggungjawab, gotong royong, kreatif dan sederet karakter unggul lain akan terbentuk secara tidak disadari. (SL)